Oleh : Julibet Hendra Putra, S.Pd.I.
Menulis merupakan kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia. Kegiatan menulis telah dimulai sejak kecil yaitu ketika orang tua mengajarkan anaknya menulis sebelum memasuki dunia pendidikan formal. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “Menulis adalah melahirkan pikiran atau perasaan (seperti mengarang, membuat surat) dengan tulisan.” Kemudian menulis juga dapat kita artikan sebagai suatu kegiatan mengungkapkan gagasan, pikiran, pengalaman dan pengetahuan ke dalam bentuk catatan dengan menggunakan aksara, lambang atau simbol yang dibuat secara sistimatis sehingga dapat dengan mudah dipahami oleh orang lain.
Menulis memiliki peranan penting di dalam kehidupan manusia. Kita pun mengetahui bagaimana kehidupan manusia di zaman dahulu dan sekarang berkat adanya tulisan. Banyak orang bisa menulis, apalagi seseorang yang berprofesi sebagai guru. Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama adalah mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik. Semua kegiatan yang dilakukan oleh guru tidak terlepas dari menulis. Suka tidak suka, bisa tidak bisa, menulis adalah kegiatan yang harus dilakukan guru di dalam melaksanakan tugasnya.
Banyak manfaat menulis bagi seorang guru. Pertama, untuk menjadi guru berprestasi, unggul, teladan, profesional salah satu syaratnya adalah menulis. Kedua, guru yang rajin menulis akan menjadi pribadi yang dikenal dan dapat menjadi motivator bagi banyak orang. Ketiga, guru yang rajin menulis akan memiliki wawasan yang luas. Keempat, guru yang menulis akan mendapatkan amal ibadah di akhirat.
Mengingat begitu pentingnya menulis bagi guru, maka perlu rasanya menumbuhkan budaya menulis bagi seorang guru. Menulis bukanlah sebuah keterampilan yang mudah dimiliki, ibarat berhitung, kita harus memulai berhitung dari angka yang terkecil, dan menulis bukanlah keterampilan yang dapat kita miliki secara instan. Artinya, perlu latihan yang serius untuk memiliki keterampilan menulis.
Menumbuhkan budaya menulis tidaklah mudah, karena kita harus memperhatikan kapan akan memulai menulis. Hambatan terbesar yang dirasakan oleh sebagian besar guru dalam menulis adalah waktu untuk menulis. Guru memiliki tanggung jawab yang banyak di sekolah, seperti: mengajar, mendidik, memeriksa tugas, memberikan penilaian, dan menyediakan administrasi pembelajaran. Kondisi ini membuat guru tidak memiliki waktu untuk mengembangkan kemampuan menulis.
Pada saat ini, kita sedang dihantui oleh virus corona atau Covid-19. Bukan hanya di Indonesia, tetapi virus ini telah tersebar di seluruh dunia. Begitu banyak masyrakat Indonesia terkena dampak dari wabah virus corona. Keadaan ini berpengaruh terhadap semua aspek kehidupan manusia. Salah satu contoh dampak dari virus corona ini adalah dalam dunia pendidikan. Pada saat pandemi, kegiatan belajar mengajar di sekolah digantikan dengan belajar di rumah dengan menggunakan fasilitas internet. Guru memberikan pembelajaran di rumah melalui saluran internet.
Melihat kondisi yang demikian, penulis sendiri memanfaatkan keadaan ini dengan menulis. Sebagai seorang guru, selama ini penulis susah mendapatkan waktu untuk menulis karena kita telah sibuk dengan kewajiban-kewajiban administrasi pembelajaran yang harus diselesaikan baik di rumah maupun di sekolah. Tetapi, dengan adanya kebijakan pemerintah tentang kegiatan di sekolah digantikan dengan kegiatan di rumah, sehingga guru lebih banyak menghabiskan waktu untuk melaksanakan kewajibannya di rumah dibandingkan di sekolah.
Keadaan ini merupakan kesempatan besar bagi penulis untuk melahirkan karya tulis. Alhamdulillah, selama pandemi Covid-19, penulis telah berhasil menulis buku antologi bersama rekan-rekan guru dari berbagai sekolah dan madrasah. Kemudian, penulis juga telah memiliki banyak referensi tentang bagaimana belajar melalui jaringan internet. Ada hikmah yang bisa kita ambil di setiap kejadian.
Saat ini, negara kita sedang mengalami pandemi Covid-19, bukan berarti kita tidak dapat melakukan apa pun. Masih banyak yang dapat kita lakukan di rumah, sesuai dengan profesi kita masing-masing. Saya memanfaatkan waktu saat ini dengan menulis, pedagang dapat memanfaatkan waktu dengan berdagang melalui jaringan internet, petani juga bisa memanfaatkan jaringan internet untuk menyaluran hasil panennya. Penulis yakin, kita semua dapat menghadapi situasi ini dengan terus berkarya.
Tinggalkan Komentar